Autisme dikenal sebagai kelainan
perkembangan yang sistem saraf pada seseorang yang kebanyakan disebabkan oleh
faktor keturunan. Autisme ini bisa terdeteksi pada usia 6 bulan. Deteksi dan
terapi pada usia dini akan menyebabkan seseorang yang terkena kelainan ini bisa
menyesuaikan diri terhadap lingkungan.
Ada beberapa kasus penderita penyakit
autisme menyebabkan terapi yang dijalaninya selama hidupnya. Walaupun dengan
autisme itu adalah kelainan di sistem saraf, penderita autisme rata-rata memiliki
kemampuan otak yang cerdas. Jika penderita autisme ini mendapat terapi yang
dini mereka bisa dapat mengikuti sekolah. Mulai dari sekolah dasar, sekolah
menengah pertama sampai ke jenjang perguruan tinggi dan juga bisa menjadi
sarjana. Tetapi permasalahannya adalah kurangnya komunikasi dan interaksi
sosial sehingga menyebabkan penderita autisme bisa terjadi salah pemahaman
kepada rekannya sendiri. Dan penderita autisme ini juga kurang memahami
perasaan dan emosi seseorang.
Dari studi otak post-mosterm: 67
peneliti telah melakukan penelitian yang menunjukkan bahwa pada seseorang yang
memiliki gangguan autisme mempunyai abnormalitas pada susunan sel purkinje.