Faktor
yang menentukan tekanan darah adalah cardiac output dan tahanan vaskular
perifer. Kelainan kelainan yang meningkatkan cardiac output dan
tahanan vaskular perifer akan meningkatkan tekanan darah. Cardiac output dan
tahanan vaskular perifer dapat meningkat secara sendiri-sendiri melalui berbagai mekanisme, tetapi juga dapat terjadi
interaksi diantara keduanya. Sebagai contoh, bila penyebab awalnya
mengakibatkan peningkatan cardiac-output, terjadi pula kompensasi peningkatan tahanan vakuler perifer.
Bahkan ketika penyebab awalnya telah menghilang
dan cardiac output kembali normal, tekanan darah masih tetap tinggi karena
tahanan vaskular perifer tetap
meningkat.
Cardiac output ditentukan oleh stroke volume dan heart
rate, meskipun sebagian besar mekanisme terjadinya hipertensi persisten
disebabkan oleh kenaikan stroke
volume dan hanya sedikit sekali karena kenaikan heart rate. Kenaikan stroke
volume biasanya disebabkan oleh meningkatnya volume intravaskuler, baik
oleh karena retensi cairan, atau fluid shift ke dalam ruang intravaskular. Retensi garam berperan besar meningkatkan cairan intravaskular yang berasal dari intake yang berlebih-lebihan,
peningkatan resorpsi garam dalam tubular ginjal, yang sering dijumpai
pada keadaan aktivasi sistem renin-angiotensin-aldosteron dan
hiperinsulinemia. Peningkatan tonus simpatis
meningkatkan cardiac output melalui stimulasi pelepasan
renin, juga dengan jalan meningkatkan kontraktilitas jantung dan heart rate.
Perubahan tahanan vaskular perifer dapat berasal dari kelainan
fungsional maupun struktural. Peningkatan angiotensin
II, aktivitas simpatis, endothelins (prostaglandin H2; PGH2), penurunan
endothelial relaxation factors (mis. nitric oxide), dan kelainan genetik
dalam vascular cell receptors, kesemuanya meningkatkan
kontraktilitas otot polos vaskular, sehingga meningkatkan tahanan vaskular
perifer. Juga diduga bahwa asam urat yang telah diketahui
meningkat pada anak-anak dengan hipertensi, mungkin juga berperan dalam
patogenesis dalam perubahan arteriol renal seperti yang terlihat pada hipertensi esensial.
Tabel 2. Patofisiologi
hipertensi
|
|
|
Increased
peripheral
|
Increased cardiac
output
|
vascular
resistance
|
Increased intravascular
|
Increased vascular
|
volume
|
contractility:
|
tSalt intake
|
TAngiotensin II
|
T Renal sodium resorption
|
t Sympathetic activity
|
T1 nc reased re
n i n/a Idoste ro ne
|
tEndothelin[PQH2)
|
T Insulin
|
>L Endothelial relaxation
|
T Sympathetic tone
|
factors (NO)
|
|
Structural changes:
|
Increased contractility:
|
Endothelial dysfunction
|
T Sympathetic tone
|
Intimal fibrosis
|
|
Atherosclerosis
|
Blood Pressure = Cardiac output x
|
Total peripheral vascular resistance
|
Cardiac output = Stroke volume x
|
Heart rate
|
PGH:.
prosta
gland in H?; NO, nitric oxide.
|
Dikutip
dari: McNiece KL, Portman RJ, 2007. Hypertension: Epidemiology and
evaluation. In: Kher KK, Schnaper HW,
Makker SP, eds. Clinical Pediatric Nephrology. London: Informa
Healthcare; 461-80
Tidak ada komentar:
Posting Komentar