Jumat, 01 Juli 2016

Atrofi dan Hipertrofi Pada Otot

Hipertrofi otot atau pembesaran otot merupakan hasil aktivitas muskular yang kuat dan berulang, bukan dari hasil aktivitas muskular yang ringan dan berulang. jumlah serabut otot tidak bertambah tetapi ada peningkatan diameter dan panjang serabut yang juga berkaitan dengan peningkatan unsur unsur filamen. peristiwa ini terjadi sebagai respons terhadap suatu kontraksi otot yang berlangsung kekuatan maksimal.

selama terjadi hipertrofi sintesis protein kontraktil otot berlangsung jauh lebih cepat daripada kecepatan penghancurnya sehingga menghasilkan filamen jumlah filamenn aktin dan miosin yang bertambah banyak secara progeresif di miofibril, kemudian miofibril itu akan memecah didalam setiap serat otot untuk membentuk miofibril yang baru. jadi peningkatan miofibril tambahan inilah yang menyebabkan serat otot menjadi hipertrofi.

Atrofi adalah organ yang dalam pengembangannya mencapai ukuran definitif dan kemudian secara sekunder menyusut disebut atrofi, atrofi mempunyai banyak penyebab dan beberapa keadaan atrofi seharusnya normal atau fisiologis, misalnya atrofi bagian tertentu dari embrio atau fetus selama perkembangannya. ada juga yang menyerang otot disebut juga disuse atrophy. jika tungkai yang patah diletakkan dalam pembalut dari gips yang tidak dapat digerakkan dalam jangka waktu beberapa minggu atau beberapa bulan, maka massa ekstremitas tersebut akan berkurang dengan bermakna disebabkan oleh atrofi otot otot yang tidak digunakan. pada keadaan ini sel sel otot sendiri ukurannya berkurang, tetapi keadaan ini bersifat reversible

Tidak ada komentar:

Posting Komentar