Assalamualaikum
warahmatullahi wabarakaatu. Fakultas Kedokteran menjadi salah satu fakultas
terfavorit yang ada di Indonesia dengan memiliki keketatan yang cukup tinggi
diantara persaingan masuk perguruan tinggi dari tahun ke tahun. Ini membuktikan
bahwa profesi menjadi seorang dokter masih menjadi yang sangat favorit bagi
sebagian rakyat Indonesia. Tak salah lagi mengingat bahwa profesi dokter
dipandang sebagai sebuah profesi yang bisa bermanfaat di khalayak ramai apabila
berhubungan dengan kesehatan. Di tambah lagi, Indonesia masih kekurangan jumlah
dokter baik dokter umum maupun dokter spesialis yang penyebarannya masih tidak
merata. Menumpuk sebagian besar dokter- dokter di kota-kota besar yang
menjadikan profesi dokter ini makin langka keberadaanya seiring dengan pertumbuhan
penduduk dan pesatnya kelajuan perkembangan dinegara kita ini.
Menurut uu
dikdok No. 20 tahun 2013 pasal 4 bahwa pendidikan kedokteran bertujuan:
a. menghasilkan Dokter dan Dokter Gigi
yang berbudi luhur, bermartabat, bermutu, berkompeten, berbudaya menolong,
beretika, berdedikasi tinggi, profesional, berorientasi pada keselamatan
pasien, bertanggung jawab, bermoral, humanistis, sesuai dengan kebutuhan
masyarakat, mampu beradaptasi dengan lingkungan sosial, dan berjiwa sosial
tinggi
b. memenuhi kebutuhan Dokter dan Dokter
Gigi di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia secara berkeadilan;
dan
c. meningkatkan pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi di bidang kedokteran dan kedokteran gigi.
Agar mendapatkan lulusan
dokter yang mempunyai kompetensi seperti diatas maka haruslah diimbangi dengan
bidang keaagamaan. Untuk menjadi lulusan dokter islami maka lulusan dokter yang
beragama islam harus bisa melakukan dan juga mengamalkan the nine golden habits
agar menjadi dokter yang taat hukum Allah dan taat hukum negara. Yang termasuk
dari nine golden habits itu adalah:
1. Shalat
(fardhu dan sunah)
2. Puasa
3. ZIS
(zakat, infaq, sedekah)
4. Tadarrus
5. Menjaga
Adab islami
6. Membaca
buku
7. Mengaji
8. Berorganisasi
9. Berfikir
positif
Usaha untuk mewujudkan diri menjadi Pribadi
Muslim yang sebenar-benarnya tidak dapat dilakukan dengan cara instan. Dalam
usaha ini, seseorang harus melakukan upaya-upaya pembenahan diri secara
terus-menerus. Karena itu, prosesnya sangatlah panjang. Salah satu faktor
penting dalam mewujudkan Pribadi Muslim yang sebenar-benarnya adalah
keberhasilan seseorang dalam membiasakan amalan-amalan yang melekat pada
dirinya sehingga hal itu menjadi ciri-ciri atau identitas pribadinya.
Hanya saja, dengan tanpa disadari, kita telah
banyak melewatkan waktu-waktu berharga untuk menjalani kebiasaan-kebiasaan
positif setiap hari. Padahal, kebiasaan merupakan aktivitas yang dilakukan berulang-ulang
sehingga pusat kendalinya bergeser dari otak sadar ke bawah sadar. Aktivitas yang berada dalam kendali otak
sadar memerlukan energi yang lebih besar. Sedangkan, aktivitas yang berada dalam kendali otak
bawah sadar lebih ringan melakukannya dan energi yang diperlukannya juga lebih sedikit.
Bagaimanapun, kepribadian dan kualitas diri seseorang dibentuk oleh
kebiasaan-kebiasaan yang dilakukannya. Apabila kebiasaan-kebiasaan
seseorang itu terbentuk oleh lingkungan di mana ia berada, maka secara otomatis
ia membentuk dirinya sebagaimana kebanyakan orang-orang yang ada di
lingkungannya. Tentu sangatlah beruntung apabila ia berada di tengah-tengah
orang-orang shaleh. Sebab, ia dapat memiliki kebiasaan-kebiasaan yang menjadi
ciri-ciri orang shaleh. Namun, apabila ia berada di lingkungan
orang-orang yang kurang peduli kepada tuntunan agama, maka kebiasaan yang akan
terbangun tentu juga akan jauh dari tuntunan agama.
Jadi dengan
membuat para dokter menjadi pribadi muslim dan para dokter amalkan nine golden habbits ini didalam ilmu
kedokteran Inshaa Allah para dokter ini akan menjadi dokter masa depan yang
taat kepada hukum Allah dan juga hukum negara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar