Rabu, 27 Juli 2016

Siklus Sel dan Peranan CDK dan siklin

pergantian siklik antara mitosis dan interfase yang dikenal sebagai siklus sel terjadi di semua jaringan yang mengalami pergantian sel. siklus sel memiliki empat fase yang berbeda mitosis dan tiga periode interfase yang disebut G1 (jeda waktu antara mitosis dan replikasi DNA), S ( periode sintesis DNA), dan G2 (jeda waktu antara duplikasi DNA dan mitosis berikutnya selama fase G1 terjadi sintesis aktif RNA dan protein, termasuk protein yang mengatur siklus sel dan volume sel yang ukurannya telah berkurang separuhakibatmitosis kembali ke ukuran semula. Fase S ditandai dengan sintesis DNA dan histon dan awal duplikasi sentrosom. pada fase G2 yang relatif singkat, protein yang diperlukan untuk mitosis menumpuk.


saat sel protein pasca mitotik mulai mengalami spesialisasi dan diferensiasi, aktivitas siklus sel dapat terhenti sementara atau permanen dan sel dalam keaadaan ini dikatakan fase G0 . perkembangan melalui siklus sel terutama pada peralinan G1-S diatur oleh protein yang disebut siklin dan enzim CDK. CDK mempunyai aktivitas katalitik dengan mengikat dan membentuk gabungan dengan siklin. perjalanan berbagai fase sel diatur oleh CDK.

Kompleks CDK-siklin akan melakukan fosforilasi protein target yang sangat menentukan kemungkinan perjalanan  sel mengikuti seluruh siklus sel. siklus sel dapat dilihat sebagai perlombaan beranting antara tiap kaki yang diatur oleh suatu set siklin tertentu

aktivitas kompleks CDK-siklin diatur oleh inhibitor CDK (CDK1) yang menjalankan tempat pemeriksaan siklus sel. mekanisme pengawasan yang akan memantau apabila terjadi kerusakan DNA dan kromosom disebut check point. fungsinya untuk memastikan bahwa sel dengan DNA atau kromosom yang rusak tidak akan menyelesaikan perubahan. tempatnya ada pada G1-S dan G2-M. apabila kerusakan DNA terlalu jauh dan maka akan dieliminasi dengan proses apoptosis

1 komentar: